Langsung ke konten utama

Penempatan Alumni PKN STAN 2018

• seri PKN STAN

Penempatan Alumni PKN STAN 2018

Jakarta, 4 Oktober 2018
Ada yang baru dan mengejutkan pada penempatan 5.485 alumni Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN 2018.

Terdapat 4.885 lulusan PKN STAN yang ditempatkan di Kementerian Keuangan (Kemenkeu), dan 600 lulusan ditempatkan di Non Kementerian Keuangan.


Kemarin kakak menelepon, "Alhamdulillah, aku ditempatkan di Kementerian Keuangan-Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Ma!" serunya.

Kujawab, "Masya Allah, tabarakallah. Alhamdulillah wa syukrillah. 

Loh, bukankah memang demikian? Kakak kan kuliah di Program Diploma (Prodip) lll Pajak, jadi wajar kan penempatan kerjanya di Kemenkeu-DJP? Adakah sesuatu yang tak lazim?"

"Tidak semua di DJP, Ma. Lulusan ProDip Pajak ada yang penempatan kerjanya di DJP, SetJen, ada pula di Badan Kebijakan Fiskal (BKF). Teman-temanku yang jurusan Akuntansi bahkan penempatan kerjanya tersebar ke Kementerian/Lembaga Negara (K/L) lainnya, Ma. Tidak semua ditempatkan di Kemenkeu. Mulai tahun 2018 ini lulusan PKN STAN juga ditempatkan juga di Non Kemenkeu."

"Ooh? Bukankah kalian pada saat pendaftaran masuk PKN STAN belum ada kebijakan seperti ini ya?"

"Memang, 3 tahun lalu (2015) saat kami mendaftar ProDip lll, belum ada klausul penempatan kerja di luar Kemenkeu, tapi tahun pendaftaran berikutnya sudah ada. Kami juga terkejut, karena kebijakan itu ternyata berlaku juga untuk angkatan kami. Bagaimanapun, aku bersyukur, Ma, penempatan kerjaku di DJP (tapi belum tahu di wilayah mana), dan mudah-mudahan teman-temanku yang kemarin sempat shock, segera dapat menenangkan diri, bersyukur, dan qana'ah. Kami beruntung, dapat lulus kuliah (karena ada juga yang tidak lulus/Drop Out), dan PKN STAN ini ikatan dinas. Ditempatkan di manapun, insya Allah ikhlas. Semoga Allah ridha, dan menolong kami. Mohon maaf, lPK-ku tidak termasuk peringkat tertinggi di kelas/jurusan (>3,8 dan >3,9, semuanya ada 11 orang)."

Ya Allah, bulir-bulir air mata kembali menetes demi mendengar kalimat demi kalimatnya yang penuh syukur. Indeks Prestasi Kumulatif (lPK) kakak 3,63, dan itu termasuk kategori cum laude.

Lega dan bersyukur, mendengar kakak lulus kuliah, dan lulus tes CAT. 

Segala puji hanya kepada Allah atas seluruh nikmat karunia-Nya. Allah senantiasa memberikan kemudahan, kelancaran, menolong, dan melindunginya.

Masya Allah, tabarakallah.
La haula wa la quwwata illa billah.
Semua terjadi atas kehendak Allah.
Allah yang memberikan keberkahan.
Tak ada daya dan kekuatan, kecuali itu datangnya dari Allah.

Dikaruniai anak yang shalih sudah merupakan anugerah dan nikmat yang luar biasa, dan jika ia dikaruniai Allah akhlak mulia, kecerdasan, pintar, dan prestasi membanggakan lainnya, maka itu bonus, hadiah dari Allah.

Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) bukan segala-galanya, karena dengan kesibukannya yang luar biasa sebagai mahasiswa, kakak tetap menempatkan Allah di atas segalanya, berusaha menaati rasul-Nya. 

Ia juga mengutamakan menghafal Al-Qur'an (sampai lulus ini kakak sudah menambah hapalannya hingga 6 juz). Bukan hal mudah menghafal Al-Qur'an di sela kegiatannya yang padat, yakni menjadi pengajar Al-Qur'an bagi anak-anak usia TK-SD dan teman-teman kuliahnya, memberikan les/bimbingan belajar Akuntansi bagi adik-adik tingkatnya di PKN STAN, menuntaskan belajar untuk kuliahnya (yang sistem Drop Outnya diberlakukan setiap 6 bulan sekali/per satu semester), menyusun laporan dan tugas akhir, namun semua itu Allah mudahkan untuknya. 

Masya Allah.
Alhamdulillahilladzi bini'matihi tatimmushshalihat.



Sebulan lalu, pada 14 September 2018, di kampus Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN digelar sebuah acara "Ministry Goes To PKN STAN (MGTPS) 2018."

Kegiatan tersebut sebagai upaya pengenalan instansi di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kementerian/Lembaga Negara (K/L) lainnya, kepada mahasiswa PKN STAN.

Dalam kegiatan pembuka, telah diselenggarakan Talkshow #MGTPS2018 dengan mengangkat tema "Visi, Inovasi, dan Dedikasi untuk Negeri", di Gedung G, PKN STAN.

Pada hari itu mahasiswa (baru) PKN STAN menyimak acara untuk mengenal secara lengkap instansi-instansi yang kelak menjadi tempat mengabdi setelah lulus kuliah, baik di Kemenkeu maupun Non Kemenkeu, sehingga pada saat penempatan kerja, mereka siap ditempatkan bekerja di manapun, di seluruh wilayah lndonesia, dengan segala konsekuensinya.

Kakak tak menyangka, kebijakan (baru) sehubungan penempatan kerja di K/L Non Kemenkeu ternyata diterapkan pada masa kelulusan 2018.


Kementerian Keuangan menempatkan 600 lulusan PKN STAN Program Diploma (ProDip) l, ll, lll, ke 26 Kementerian/Lembaga (K/L).

Sekretaris Jenderal Kemenkeu mengatakan bahwa penyebaran 600 lulusan PKN STAN ini untuk memenuhi permintaan K/L yakni dalam rangka peningkatan kualitas Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga (LKKL), dengan pertimbangan bahwa lulusan PKN STAN ini telah memiliki pengetahuan dan kemampuan mengaplikasikan ilmu perbendaharaan negara, pajak, keuangan negara, sehingga dapat membantu tata kelola di K/L, terutama dalam menyajikan LKKL yang benar dan/berkualitas.

Ada permintaan dari 27 K/L dan 95 Pemda yang meminta lulusan PKN STAN untuk ditempatkan di K/L dan Pemda, namun baru dapat dipenuhi ke 26 K/L.

Penyebaran 600 lulusan PKN STAN ke 26 K/L tersebut sesuai formasi yang telah masuk di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara-Reformasi dan Birokrasi (KemenPAN-RB), sedangkan 95 Pemda belum diakomodasi karena perincian formasinya belum masuk ke KemenPAN-RB.

Penyebaran Lulusan STAN tahun 2018, di 26 Kementerian/Lembaga, adalah sebagai berikut :

- Kemenko Perekonomian :
41 orang

- Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan :
12 orang 

- Kemenko Kemaritiman :
7 orang

- Kementerian Dalam Negeri :
30 orang

- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan :
15 orang

- Kementerian Kesehatan :
37 orang

- Kementerian Sosial :
10 orang

- Kementerian Ketenagakerjaan :
36 orang

- Kementerian Perindustrian :
18 orang

- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat :
34 orang

- Kementerian Perhubungan :
37 orang

- Kementerian Komunikasi dan Informatika :
52 orang

- Kementerian PDT dan Transmigrasi :
24 orang

- Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas :
15 orang

- Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara-Reformasi Birokrasi :
15 orang

- Kementerian BUMN :
20 orang

- Kementerian Pemuda dan Olahraga :
10 orang

- BPK :
27 orang

BPKP :
67 orang

- Lemhanas :
8 orang

- Komnas HAM :
5 orang

- PPATK :
16 orang

- BPPT :
13 orang

Ombudsman :
14 orang

- BNPT :
15 orang 

Bawaslu :
22 orang

         
       with love,
💕 Sasa Suratman 💕
             2018





Foto :
Yudisium PKN STAN 2018

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bongkar Pasang IUD dengan Bius Total/Anestesi-IUDPart2

• seri lUD ❤ Bongkar Pasang IUD dengan Bius Total/Anestesi ❤ #IUDpart2 Sebelumnya aku pernah posting tentang pengalamanku menggunakan lntra Uterine Device (IUD), juga pengalaman saat pemasangan dan pelepasan IUD, baik oleh dokter Spesialis Obstetry & Gynecology (dokter Sp.OG/ObGyn), maupun bidan. Hari ini aku akan berbagi pengalaman pertamaku menjalani bongkar pasang IUD dengan bius total/anestesi umum. • Saking nyamannya menggunakan IUD, aku sampai lupa bahwa pada Maret 2019 adalah bertepatan dengan 10 tahun IUD tertanam di rahimku.  Aku baru menyadarinya saat membuka berkas catatan kesehatanku. Deg! Limit, dong! Semestinya, IUD jenis ParaGard Copper-T seperti yang kupakai ini lebih aman dilepas setelah 8 tahun masa pemakaian, walaupun boleh dipakai sampai 10 tahun.  Bagaimana jika IUD lengket di rahim? atau geser posisi? atau hilang, gitu? Wiii ngerii! Takut banget! Kujadwalkan pada Maret 2019, bertepatan dengan saat me...

Be a Good Muslim Doctor-Tes Masuk FK UII

• seri Menjemput lmpian • ❤ Be a Good Muslim Doctor ❤ Pengalaman mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Islam lndonesia (UII) melalui jalur Computer Based Test (CBT), lolos Tes Tahap l dan ll, dan dinyatakan Diterima sebagai mahasiswa Pendidikan Kedokteran. • "Dik, jika Allah izinkan kamu diterima di PKN STAN dan Fakultas Kedokteran, mana yang kamu pilih?" "Insya Allah, kedokteran," adik menjawab mantap. "Meskipun di universitas swasta?" "Jika itu adalah FK UII, maka insya Allah, ya." Adik konsisten dengan pilihannya, ia lebih memilih FK UII, meski sebelumnya telah dinyatakan diterima di Fakultas Farmasi sebuah perguruan tinggi negeri (PTN). Ia tak melakukan registrasi lebih lanjut di PTN tersebut, dan melepaskannya. Adik juga konsisten, lebih memilih FK UII, meski dinyatakan lulus PKN STAN tahap l (pengumuman hari ini, Rabu, 31 Juli 2019, peringkat 209 dari 8910 pese...